Modul Ajar Tema Tradisi Silaturahmi di Hari Lebaran untuk PAUD dan SD ini mengajarkan anak tentang tradisi silaturahmi di hari raya Lebaran. Mengapa tradisi ini perlu diajarkan kepada anak usia dini? Taufiq Fadhilah berkata, "Silaturahmi adalah kunci pembuka pintu surga, karena dengan silaturahmi, kita saling memaafkan dan membersihkan hati dari dendam." Melalui modul ajar ini, siswa akan diajak memahami pentingnya silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari, terutama di hari Lebaran atau hari raya Idul Fitri. Siswa akan diajak untuk memahami bahwa silaturahmi adalah salah satu tradisi yang perlu dilestarikan sampai kapan pun. Karena dengan melakukannya, setiap anggota keluarga bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan saling memaafkan, sehingga tidak ada rasa dendam dan menjaga hubungan tetap baik di kemudian hari. Baca juga: PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD A. Kegiatan Pembuka Guru mengajak siswa menonton film atau mendengarkan cerita tentang makna tradisi silaturahmi. Guru bertanya menanyakan siswa tentang kebiasaan apa saja yang dilakukan di saat merayakan hari Lebaran. Guru menjelaskan bahwa merayakan lebaran bukan hanya tentang mensyukuri ibadah puasa yang berhasil dijalankan. Namun, siswa juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga tali persaudaraan dengan kerabat dekat. Guru menampilkan video singkat tentang keluarga yang sedang melakukan silaturahmi. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran B. Kegiatan Inti Bermain peranSiswa secara berkelompok berperan sebagai ayah, ibu, dan anak yang sedang mengunjungi eyang. Bercerita pengalamanSiswa menceritakan pengalaman melakukan silaturahmi kepada kerabat dekat atau tetangga, dan apa yang mereka lakukan saat bersilaturahmi. Menonton video kisah teladanSiswa menonton kebiasaan baik seorang tokoh atau nabi dalam menjaga hubungan baik dengan keluarga, sahabat, dan kerabat. Simulasi saling memaafkanSiswa secara berkelompok mempraktikkan cara bermaafan dan memberikan kalimat positif atau mengucapkan doa yang baik untuk teman. Membuat kartu ucapan Siswa membuat kartu ucapan selamat Lebaran sederhana, yang nantinya diberikan kepada teman. Mewarnai gambar keluargaSiswa diajak mewarnai gambar-gambar anggota keluarga atau sebuah keluarga besar yang sedang berkumpul. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD Topik: Berwisata di Hari Lebaran - Kurikulum Merdeka Belajar C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Siswa diajak untuk berdiskusi dengan memberikan pertanyaan reflektif, misalnya tentang apa manfaat silaturahmi, mengapa kita harus saling memaafkan, dan apa saja manfaat menjaga hubungan baik dengan sesama. Siswa diberi tugas untuk meminta maaf kepada orang tua atau saudara di rumah dan menulis cerita atau membuat ilustrasi dari pengalaman mereka saat saling memaafkan. Beberapa tugas lain yang bisa diberikan kepada siswa adalah melengkapi jurnal kegiatan 1 minggu kegiatan di hari Lebaran. Dalam jurnal ini, siswa diminta untuk mengisi kegiatan baik yang bisa dilakukan di hari Lebaran, misalnya mengunjungi eyang, bersalaman serta bermaaf-maafan dengan ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya. Imam Bukhar mengatakan, "Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan dan diberkahi rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung hubungan dengan kerabatnya. Semoga dengan mengajarkan siswa tentang makna bersilaturahmi, mereka akan semakin menjadi anak yang gemar berteman dan menjaga hubungan baik, serta mendapatkan berkah yang melimpah dari Allah. Ajak Si Kecil Menonton RIRI (Cerita Anak Interaktif) selama libur Lebaran! Pasti makin happy! Sumber Referensi: Taufiq Fadhilah. (2024). 20 Kata Mutiara Indahnya Silaturahmi dalam Islam yang Menyentuh dan Penuh Makna, Bagikan di Momen Halal Bihalal Idul Fitri! [1] Imam Bukhari. (2024). Idul Fitri Jadi Momen Silaturahmi, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW [2]
Ayah Bunda Sahabat Educa, bulan Ramadan bisa menjadi saat yang baik bagi Si Kecil agar ia mampu mengembangkan karakter positif dan pemahaman tentang nilai-nilai agama. Bagaimana dengan kecerdasan emosinya? Tentu saja bisa! Ayah Bunda bisa memanfaatkan saat sahur hingga pagi hari untuk beraktivitas bersama dan melakukan pembiasaan yang bisa mengembangkan kecerdasan emosi Si Kecil. Baca juga:LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA GRATIS Bisa Diunduh di Portal Ini Mengapa sangat efektif dilakukan setelah sahur atau pagi hari? Di pagi hari, keadaan fisik dan emosi Si Kecil masih sangat bugar. Udara yang masih segar sangat mempengaruhi kondisi fisik dan mental setiap orang. Dengan melakukan aneka kegiatan yang positif, Si Kecil juga akan semakin mampu mengarahkan dirinya untuk bisa melakukan berpikir positif dan merasakan mood yang positif pula, sehingga bisa mengalihkannya dari rasa lapar atau keinginan negatif lainnya. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun Apa saja kegiatan dan pembiasaan positif yang bisa dilakukan bersama Si Kecil? Ayo lakukan aneka kegiatan serta pembiasaan positif ini bersama Si Kecil! Bermain bersama: Permainan edukasi seperti flash card dan puzzle bertema Islami bisa menjadi media bermain yang menyenangkan. Berbagi cerita: Berikan kesempatan kepada Si Kecil untuk mengungkapkan perasaannya, terutama tantangan-tantangan yang ia hadapi saat berpuasa. Membacakan buku cerita: Ayah Bunda bisa bercerita tentang kisah tokoh Islam dan teladan hidupnya. Membuat jurnal harian: Ajak Si Kecil membuat sebuah jurnal harian tentang hal baik apa saja yang bisa dilakukan dalam satu hari. Mendengarkan lagu Islami: Bantu Si Kecil memilih lagu yang bersyair positif dan isnpiratif, atau lagu-lagu bernuansa Islami. Lalu, ajak ia berdiskusi tentang makna / pesan moral dari lagu tersebut. Menulis rasa syukur: Ajak Si Kecil menulis minimal satu hal yang bisa disyukuri di hari yang lalu. Ajak ia berdiskusi tentang pengalaman tersebut. Berkegiatan amal: Bantu Si Kecil untuk menyiapkan satu paket bingkisan yang nantinya bisa diberikan kepada orang yang kurang mampu. Melakukan pernafasan: Lakukan hal ini bersama Si Kecil sambil mengucapkan hal-hal baik yang ia miliki atau pernah ia alami saat ini. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Apa tantangan dan bagaimana solusinya? Tidak ada hal baik tanpa tantangan. Pastikan Ayah Bunda siap membantunya dalam mengatasi setiap tantangan tersebut. Beberapa tantangan yang akan dihadapinya antara lain: 1. Rasa kantukAyah Bunda bisa memilih aneka kegiatan yang tidak terlalu berat agar bisa menghemat energi fisiknya, misalnya bercerita atau melakukan permainan yang simpel. Bantu pula agar Si Kecil bisa tidur malam tepat waktu. 2. Kurang rutinBantu Si Kecil untuk membuat jadwal yang konsisten. Pastikan pula ia mendapatkan istirahat yang cukup. Pastikan pula bahwa Ayah Bunda juga selalu bersemangat di pagi hari agar bisa jadi teladan dan motivasi. 3. Kurang motivasiMotivasi bisa diberikan dalam bentuk pujian, kata-kata positif dan apresiasi untuk setiap keberhasilan kecil atau perkembangan kecil yang dialami Si Kecil. Baca juga:Yuk, DIDIK KARAKTER Anak Usia 4-6 Tahun dengan KEGIATAN RAMADAN yang Menyenangkan! 4. Penggunaan handphoneAyah Bunda bisa membuat perjanjian kepada Si Kecil tentang komitmen untuk mengurangi penggunaan HP selama bulan Ramadan. Ayah Bunda perlu menyiapkan kegiatan positif dan menyenangkan untuk menggantikan kegiatan dengan HP yang biasa ia lakukan. 5. Penurunan semangatDi awal-awal bulan Ramadan mungkin Si Kecil masih bersemangat. Namun, mungkin akan mulai timbul rasa bosan atau penurunan semangat pada Si Kecil. Bantu Si Kecil dengan mendengarkan segala keluhannya dan bantu ia untuk menemukan solusinya agar semangatnya tidak padam. Di pagi hari atau setelah melakukan sahur bisa menjadi saat yang berharga untuk menanamkan akhlak mulia dan mendukung perkembangan emosi Si Kecil yang berusia PAUD dan SD. Bagaimanapun kegiatan positif di pagi hari sangat berguna untuk membangun karakter, perasaan, dan pikiran positif di sepanjang hari. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan Semoga setiap kegiatan serta pembiasaan positif bisa dilakukan secara konsisten hingga hari raya nanti. Tetap semangat belajar untuk mengajarkan hal baik kepada Si Kecil dan tetap semangat menjadi teladan kebaikan.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,Salam sejahtera bagi kita semua,Syalom,Om Swastiastu,Namo Buddhaya,Salam kebajikan. Yang saya hormati, Bapak/Ibu guru dan orang tua wali siswa,Yang saya sayangi, anak-anak hebat di PAUD kita tercinta, Pertama-tama, marilah bersama kita haturkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat, penyertaan, dan kasih-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat, sukacita, dan penuh semangat untuk menyambut awal semester kedua di tahun ajaran 2024-2025 ini. Baca juga contoh naskah pidato lainnya di sini. Hari ini, kita juga baru saja meninggalkan tahun yang lama, yaitu 2024 dan memulai tahun baru, 2025. Tahun baru adalah kesempatan yang istimewa untuk membuat harapan dan rencana yang baru serta baik di masa depan. Agar bisa mencapai semua harapan dari teman-teman semua, tentu saja perlu dibangun dengan cara melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik setiap hari. Menteri Pendidikan Indonesia, atau yang saat ini dikenal dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), yang saat ini dijabat oleh Prof. Abdul Mu'ti, menganjurkan, agar anak-anak Indonesia membangun tujuh kebiasaan baik, yang dikenal dengan “Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.” Seperti yang telah disampaikan oleh Bapak Prof. Abdul Mu'ti, 7 kebiasaan anak Indonesia hebat tersebut adalah: Yang pertama: bangun pagiTeman-teman, siapa yang suka bangun pagi? (Berinteraksi dengan anak-anak, misalnya dengan memuji anak atau melakukan wawancara singkat). Kebiasaan ini membuat tubuh kita segar, mudah konsentrasi, tetap semangat, dan siap belajar. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas Yang kedua: beribadahSetiap pagi, saya menganjurkan agar teman-teman untuk tidak lupa untuk beribadah dan berdoa kepada Tuhan. Untuk apa? (Lakukan interaksi) Tentu saja, agar kita selalu diberi perlindungan, kesehatan, kegembiraan, semangat, dan hal-hal baik dari Tuhan. Yang ketiga: berolahragaSebelum berangkat sekolah, mari kita gerak-gerakkan tubuh kita, lari kecil-kecil pun tak apa. Teman-teman juga bisa melakukannya dengan iringan musik atau lagu yang semangat dan ceria. Baca juga:19 Pilihan Olahraga Indoor Mudah yang Bisa Dilakukan Anak Usia 5 Tahun Yang keempat: makan makanan sehat dan bergiziTiap pagi, jangan lupa sarapan pagi. Menu makanan dengan gizi seimbang juga penting untuk kita konsumsi. Kita mengenalnya dengan sebutan 4 sehat 5 sempurna. Nasi atau sumber karbohidrat lainnya, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu perlu kita konsumsi tiap hari. Agar kita tetap sehat, tidak mudah sakit, semangat, dan mudah menerima pembelajaran di sekolah. Yang kelima: gemar belajarTeman-teman, sekolah adalah tempat yang baik untuk belajar ilmu, melatih aneka keterampilan, mengembangkan aneka bakat, dan menumbuhkan akhlak mulia dalam diri kita. Lakukanlah semua aktivitas yang diberikan guru dengan baik, semangat, dan gembira. Taatilah semua nasihat dan instruksi yang diberikan oleh guru dengan baik. Jangan lupa pula, mengulang kembali apa yang telah diajarkan di sekolah bersama orang tua kalian, agar perkembangan ilmu dan potensi kalian semakin optimal. Baca juga:5 Kiat Membuat Siswa Gemar Belajar di Era Teknologi Yang keenam: bermasyarakatMemiliki hubungan sosial yang baik di sekolah dan di rumah sangatlah penting. Tidak kalah penting juga, teman-teman perlu menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan tempat teman-teman tinggal. Sayangilah semua teman yang tinggal di sekitar tempat tinggal. Ikutilah kegiatan-kegiatan bermasyarakat, misalnya kerja bakti, lomba 17-an, dan lainnya. Sehingga kita bisa belajar untuk berinteraksi, peduli, berbagi, dan saling membantu.Yang terakhir, atau ketujuh: istirahat cepat.Saat malam hari adalah waktunya istirahat. Kurangi waktu beraktivitas dengan layar, terutama saat malam hari atau sebelum tidur. Agar kita bisa istirahat dengan baik dan bisa bangun pagi dengan lebih semangat serta bugar. Pada kesempatan ini, saya juga mengajak bapak/ibu guru dan orang tua, agar kita bersama-sama membimbing anak-anak kita dan generasi penerus bangsa ini untuk bisa menjalani tujuh kebiasaan ini. Dengan kerja sama yang baik dari rumah dan sekolah, saya yakin, meski ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat, tapi anak-anak pasti mampu tumbuh dan berkembang menjadi generasi Indonesia hebat yang sehat, cerdas, berkarakter, berempati, dan peduli pada sesama. Anak-anak Indonesia yang baik, cerdas, dan hebat, mari kita bersama-sama menyambut semester kedua ini dengan penuh semangat. Ingat, belajar itu menyenangkan! Yuk, kita bersama-sama mulai tahun ini dengan rajin melakukan kebiasaan baik di rumah, di sekolah, dan di mana pun kita berada. Demikian pidato ini, mohon maaf jika ada salah kata yang kurang berkenan. Terima kasih banyak atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,Salam sejahtera bagi kita semua. Ajak Si Kecil Belajar Aneka Keterampilan Dasar PAUD dengan Gims di MARBEL TK DAN PAUD Sumber referensi:1. Freepik.com. (2024). International day education celebration [1]
Anak Indonesia adalah generasi penerus bangsa. Mereka perlu dibekali dengan aneka kebiasaan baik sejak dini. Menteri Pendidikan atau Mendikdasmen, Bapak Abdul Mu’ti menganjurkan kepada guru dan orang tua untuk mengajarkan “Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Berikut ini penjelasannya: 1. Bangun pagi Bangun pagi membantu anak Indonesia lebih segar, fokus, dan produktif. Kebiasan ini juga bisa mengembangkan karakter disiplin dan sikap menghargai waktu. Contoh kegiatannya, yakni: Memberikan edukasi tentang manfaat bangun pagi, jelaskan kepada si kecil bahwa bangun pagi baik untuk kesehatan fisik dan mental Memutar lagu atau dongeng, lagu yang ceria membantu anak tetap segar dan ceria di pagi hari Memberikan tanggung jawab, setiap pagi anak bisa diminta untuk merapikan tempat tidur Memberikan apresiasi, pujian, pelukan, atau hadiah saat anak berhasil bangun tepat waktu. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas 2. Beribadah Melalui ibadah, anak Indonesia bisa belajar bersyukur, berempati, dan bertanggung jawab. Berikut berapa kegiatannya: Mengajarkan doa pendek, ajarkan dan ucapkan doa pendek bersama si kecil Membuatkan jadwal, bantu si kecil membuat jadwal ibadah rutin harian Belajar dengan lagu dan dongeng, kenalkan nilai-nilai ibadah kepada si kecil lewat lagu dan dongeng Teladan orang tua, berikan contoh nyata kepada si kecil dengan selalu rajin dan disiplin beribadah. Baca juga: KOLEKSI CERiTA PENDEK ISLAMI Untuk KEMBANGKAN KARAKTER Anak di HARI SANTRI 3. Berolahraga Olahraga bisa meningkatkan kebugaran, melatih disiplin, dan membantu anak mengelola stres. Dalam tubuh anak Indonesia yang sehat, terdapat jiwa yang kuat pula. Contoh kegiatannya, yaitu: Gerak lagu, ajak si kecil melakukan gerak lagu atau senam dengan iringan musik Membuat jadwal rutin, bantu si kecil membuat jadwal rutin berolahraga Teladan cinta olahraga, jadilah contoh penggemar kegiatan olahraga Alat olahraga, sediakan peralatan olahraga khusus buat si kecil Aktivitas alam, agar dapat merasakan manfaat sinar matahari, ajak si kecil berkegiatan di alam (desa, kebun, dan lainnya) dan di luar rumah. Baca juga: 19 Pilihan Olahraga Indoor Mudah yang Bisa Dilakukan Anak Usia 5 Tahun 4. Makan makanan sehat dan bergizi Pola makan yang sehat membantu tumbuh kembang anak jadi lebih optimal, memberi energi yang cukup untuk beraktivitas, dan meningkatkan konsentrasi belajar. Contoh kegiatannya: Berikan makanan bervariasi, selalu sediakan menu makanan sehat yang berbeda tiap hari Ajak anak memasak, paling tidak menyiapkan piring atau merapikan meja makan Mengurangi junk food, ajak si kecil mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi makanan tidak sehat Memberi edukasi dan motivasi dengan bercerita atau mengucapkan kalimat motivatif, seperti “Ayo makan sayurnya, agar kulit tetap segar.” Baca juga: Ide Aktivitas untuk Belajar Topik Makanan Kesukaanku ( Kurikulum Merdeka ) 5. Gemar belajar Belajar mengasah rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis. Diharapkan, anak Indonesia makin siap dalam menghadapi tantangan zaman, dengan tetap mengedepankan kegiatan bermain untuk melatih keterampilan dan mendapat banyak ilmu pengetahuan. Contoh aktivitasnya: Jadwal belajar, bantu si kecil membuat jadwal belajar rutin Bermain bersama, ajak si kecil bermain permainan edukasi offline dan online Teladan membaca, ayah bunda perlu menunjukkan betapa pentingnya membaca Ruang belajar, sediakan tempat belajar yang nyaman dan menarik atau dekoratif Baca juga: 5 Kiat Membuat Siswa Gemar Belajar di Era Teknologi 6. Bermasyarakat Anak Indonesia perlu terlibat dalam hidup bermasyarakat dan berkomunitas, untuk belajar menghargai perbedaan, melatih tanggung jawab, dan membangun semangat gotong royong. Contoh pembiasaannya: Mengajarkan tiga kata ajaib, seperti maaf, tolong, dan terima kasih Mengajarkan sopan santun, ayah bunda perlu mencontohkan perilaku sopan dalam kata dan perbuatan. Ajarkan pula senyum, salam, dan sapa Terlibat dalam kegiatan sosial, misal kegiatan lomba 17an, kerja bakti, dan lainnya Mengajarkan berbagi, empati, dan menghargai perbedaan, ayah bunda bisa mengajarkannya dengan dongeng, lagu, atau berdiskusi santai. 7. Tidur cepat Tidur tepat waktu membantu anak Indonesia tetap segar, fokus, kreatif, sekaligus menjaga keseimbangan tubuh agar tetap sehat. Contoh kegiatannya: Ajak si kecil bermain ular tangga atau sejenisnya, dan mendengarkan cerita Ajak si kecil memiliki saat tidur yang konsisten tiap malam Bantu si kecil menyiapkan tempat tidur yang nyaman dan tenang. Kebiasaan yang baik tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tetapi juga mental atau karakter dan kepribadian si kecil. Lewat pembiasaan yang konsisten, semoga si kecil semakin tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter mulia. Ayo, dukung gerakan Bapak Menteri Abdul Mu’ti ini, demi masa depan anak Indonesia yang cerdas, terampil, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral serta agama. KABI: Membantu Kembangkan Karakter Anak Muslim di Indonesia
Pembentukan karakter anak perlu dibangun sejak usia dini. Salah satu karakter penting yang perlu dibangun adalah kejujuran. Kejujuran merupakan salah satu karakter dasar dan sangat penting agar seseorang memiliki integritas dan menjadi insan yang dipercaya. Artikel Terkait:- Cara Membentuk Karakter Disiplin pada Anak- Ide Aktivitas Pembangun 6 Dimensi Karakter Profil Pelajar Pancasila untuk Anak PAUD Dunia digital memudahkan seseorang untuk berlaku curang demi keuntungan diri sendiri. Kejujuran bisa mencegah Si Kecil jauh dari pengaruh buruk untuk berbuat curang atau berlaku bohong kepada sesama. Itulah mengapa, banyak perusahaan berusaha mencari orang jujur dan dapat dipercaya agar tidak mengalami kerugian hanya karena perilaku tidak jujur dari salah seorang karyawannya. Ayah Bunda Sahabat Educa, inilah beberapa pembiasaan yang bisa diaplikasikan kepada Si Kecil agar ia tumbuh jadi pribadi yang jujur dan berintegritas tinggi di masa depan, khususnya untuk anak berusia 3-4 tahun atau usia Kelompok Bermain. KABI: Video Animasi Kisah Nabi Pembentuk Karakter Islami Bercerita Sebelum tidur, Ayah Bunda bisa menceritakan dongeng tentang anak yang jujur, misalnya kisah tentang seorang anak yang menemukan dompet, lalu ia berjuang untuk menemukan pemiliknya. Setelah mendongeng, ajak Si Kecil untuk berdiskusi dan berefleksi dengan bertanya, “Apa yang akan adik lakukan bila menjadi pemeran utama dalam cerita?” Tanya Jawab tentang Kegiatan Harian Ayah Bunda bisa mengajak Si Kecil melakukan tanya jawab sederhana tentang kegiatan yang dilakukan dalam sehari. Si Kecil bisa menjawab “ya” atau “tidak” dalam permainan ini. Adakalanya Si Kecil bisa diajak untuk menjelaskan alasannya dari jawaban tersebut, misalnya: Apakah adik suka pelajaran di sekolah hari ini? Mengapa adik menyukainya? Memberikan Pertanyaan Reflektif Saat beraktivitas dalam suasana santai bersama Si Kecil, Ayah Bunda bisa memberikan pertanyaan reflektif, misalnya: Bila Adik menemukan coklat di atas meja kelas, apa yang akan Adik lakukan? Bila Adik menumpahkan air di atas meja makan, apa yang harus Adik lakukan? Bila Adik hendak meminjam pensil milik teman, apa yang perlu Adik lakukan? Mengajak Bernyanyi atau Berpuisi Pilih sebuah lagu atau puisi sederhana, mudah dipahami, dan mudah dihafal oleh Si Kecil serta yang mengajarkan kejujuran. Lagu dan puisi bisa diucapkan Si Kecil di mana saja dan kapan saja. Akan lebih baik bila Ayah Bunda juga bersedia menghafalkannya. Memberikan Apresiasi Saat Si Kecil melakukan satu kebaikan yang berhubungan dengan kejujuran, Ayah Bunda bisa memberikan sebuah lencana atau bros kejujuran. Apresiasi ini bergambar karakter favorit Si Kecil bertuliskan, “Terima Kasih Sudah Menjadi Anak yang Jujur” atau “Kamu Hebat, Karena Kamu Anak yang Jujur”. Apresiasi juga bisa berwujud stiker, pujian, dan kata-kata positif yang motivatif. Baca juga:Trex Kecil yang Malang: Cerita Anak Pembangun Karakter dan Pengetahuan Menjadi Teladan Teladan adalah metode mengajar terbaik. Pastikan Ayah Bunda bisa menjadi teladan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari dengan sering mengajak Si Kecil bercerita secara terbuka dan berkata-kata yang baik serta jujur ketika berbicara.Ayah Bunda juga bisa menceritakan pengalaman nyata melakukan atau mengatakan kejujuran. Baca juga: 11 Judul Kisah Teladan Nabi 2024: Plus Cerita Singkat dan Pesan Moral Ayah Bunda Sahabat Educa, kejujuran merupakan fondasi yang fundamental serta penting untuk diajarkan pada Si Kecil sejak dini. Si Kecil yang berusia 3-4 tahun pun bisa diajari dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan sederhana, santai, dan menyenangkan. Namun, tentu saja akan sangat bermanfaat bagi perkembangan karakter Si Kecil. Yuk, kita didik generasi Indonesia sejak dini agar tumbuh menjadi insan yang jujur, berintegritas, dan berhati nurani yang mulia demi masa depan yang indah. Kejujuran adalah fondasi penting yang perlu ditanamkan sejak usia dini untuk membangun karakter yang kuat dan integritas dalam diri anak. Dengan memberikan teladan, membiasakan refleksi, dan memberikan apresiasi, anak-anak akan belajar memahami nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita bersama-sama mendidik generasi yang jujur, dapat dipercaya, dan memiliki hati nurani yang baik untuk masa depan yang lebih cerah. Ajak Si Kecil Belajar dengan Media LKA, Bisa Diunduh GRATIS Sumber Referensi:1. Freepik.com. (2023). Happy family mother daughter together [1]
Pembelajaran topik diriku atau diri sendiri mempelajari tentang bagian tubuh. Salah satu bagian tubuh yang penting adalah mata. Artikel ini menyajikan modul ajar harian atau RPPH yang berisi aneka kegiatan belajar yang dirancang khusus untuk membantu anak PAUD usia usia KB 3-4 tahun agar dapat menggunakan mata mereka dengan baik dan efektif, sehingga mereka dapat memperoleh manfaat maksimal dari setiap pengalaman belajar. Artikel Terkait:- Ide PERMAINAN ASYIK untuk Belajar PANCA INDERA | Tema Diriku Anak PAUD Usia 3-4 Tahun - Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Manfaat Bagian Tubuhku, Diriku / Diri Sendiri - Kurikulum Merdeka Belajar A. Informasi Umum Semester : 1 Kelompok usia PAUD : 3-4 Tahun Topik : Diriku / Diri Sendiri Sub Topik: Menggunakan Mataku dengan Baik B. Tujuan Pembelajaran Anak didik diharapkan akan mampu menggunakan mata mereka dengan baik dan efektif, sehingga mata anak didik akan tetap terjaga kesehatannya, bisa bermanfaat secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari, dan bisa digunakan untuk hal-hal positif serta bermanfaat. Kembangkan Aneka Keterampilan Penting Si Kecil dengan Belajar TK PAUD bersama MARBEL C. Deskripsi Kegiatan Pada awal pembelajaran anak didik dapat diajak untuk menonton video yang merangsang akal dan semangat mereka melalui kegiatan menarik, mendiskusikannya, dan dihubungkan dengan manfaat mata bagi hidup manusia. Lalu, anak didik melakukan aneka kegiatan yang merangsang pertumbuhan motorik, kecerdasan, dan mengembangkan karakter mereka, melalui kegiatan bermain, membuat craft, dan melakukan aktivitas menyenangkan lainnya. Di akhir pembelajaran, siswa diajak untuk berdiskusi dan melakukan refleksi tentang apa yang telah mereka pelajari, bagaimana perasaan mereka, dan hal-hal yang ingin mereka ceritakan setelah melalui pembelajaran, sehingga semakin mampu menggunakan mata dengan baik serta dapat merawat mata agar terjaga kesehatannya. D. Kegiatan Harian 1. SOP Pembiasaan Rutin Harian Pada bagian ini anak didik diajak untuk melakukan SOP pembiasaan rutin harian dan pemeriksaan kesehatan tubuh. Siswa diajak menyanyikan lagu pembuka kelas sebagai apersepsi, misalnya dengan bernyanyi lagu “Dua Mata Sayat”. 2. Kegiatan Pembuka Siswa berdiskusi bersama tentang lagu “Dua Mata Saya”. Siswa menjawab pertanyaan pemantik yang diutarakan guru, misalnya: Apa manfaat mata? Bagaimana cara menjaga kesehatan mata? Apakah kamu sudah menggunakan mata dengan baik? 3. Kegiatan Inti sesuai Kurikulum Merdeka Siswa membuat karya kreatif dan melakukan aneka aktivitas yang berhubungan dengan penggunaan mata, misalnya: a. Bermain “Mencari Perbedaan” Berikan dua gambar yang mirip tetapi memiliki beberapa perbedaan kecil. Minta anak didik untuk menemukan perbedaan antara kedua gambar tersebut. Permainan ini melatih kemampuan anak didik dalam mengamati dan memfokuskan perhatian mereka. b. Mengamati Perubahan Cuaca di Luar Kelas Ajak anak didik untuk mengamati cuaca dari jendela kelas. Tanyakan kepada anak didik, apakah cuaca hari ini cerah, mendung, atau hujan. Guru bisa meminta anak didik menggambar cuaca yang mereka lihat di papan tulis atau buku gambar. Kegiatan ini mengembangkan keterampilan observasi mereka dan membantu mereka memahami lingkungan. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD - TK, Topik : Mengenal Aneka Cuaca, Alam Semesta - Kurmer Usia 4-5 Tahun, c. Menonton dan Meniru Gerakan Ajak anak didik menonton video atau acara yang menampilkan gerakan sederhana seperti melompat, bertepuk tangan, atau menari. Setelah itu, minta mereka meniru gerakan yang telah mereka lihat. Kegiatan ini membantu anak dalam menghubungkan apa yang mereka lihat dengan gerakan tubuh, memperkuat koordinasi mata dan tubuh. Baca juga: Variasi Aktivitas untuk Melatih Keterampilan Gerak Manipulatif Anak Usia TK - PAUD d. Membaca Buku Bersama di Perpustakaan Ajak anak didik ke perpustakaan. Selain mengajak anak didik membaca buku bersama, guru juga bisa mengajak anak didik bermain mencari gambar yang disebutkan guru (contoh: “Cari gambar mobil berwarna merah”), mencari judul buku sesuai huruf awal judulnya (contoh: “Cari buku yang judulnya berawalan huruf “A”), dan permainan menarik lainnya. Baca juga: 20 Ide Kegiatan Menarik di PERPUSTAKAAN SEKOLAH untuk PAUD yang WAJIB DICOBA e. Menonton dan Meniru Gerakan Ajak anak menonton video atau acara yang menampilkan gerakan sederhana seperti melompat, berjalan, bertepuk tangan, dan lainnya.. Setelah itu, minta anak didik mempraktikkan gerakan yang diperintahkan oleh guru. Kegiatan ini membantu anak didik dalam melatih koordinasi mata dan tubuh. 4. Kegiatan Refleksi / Penutup Kegiatan bersifat interaktif ini dilakukan kira-kira 5 menit sebelum pelajaran usai. Anak didik menjawab pertanyaan guru tentang bagaimana perasaannya, apa saja hal yang telah dipelajari, apa manfaat pembelajaran hari ini, dan lainnya. Guru juga bisa memberikan penugasan berupa kegiatan yang bisa dilakukan bersama orang tua, misalnya membaca buku, bernyanyi lagu tentang mata, atau menonton video animasi tentang pemanfaatan mata. Sumber Referensi: 1. Learning-center.homesciencetools.com. (2022). Early childhood eyesight science lesson [1] 2. Playfulhomeducation.com. (2022). Sense of sight activities [2]